Kamis, 14 Desember 2017

Cara Kerja Sistem TPMS Memonitor Tekanan Angin Ban



Cara Kerja Sistem TPMS Memonitor Tekanan Angin Ban 

Sistem TPMS akan memberikan peringatan kepada pengemudi jika tekanan angin ban berkurang sampai 25 % dari seharusnya.
TPMS

Sistem TPMS yang digunakan untuk memonitor kondisi tekanan angin ban dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
  1. TPMS Direct Type
  2. TPMS Indirect Type
TPMS Direct Type (Mengukur Tekanan Ban Secara Langsung)

TPMS type ini secara langsung mengukur tekanan angin pada masing - masing ban dengan menggunakan sebuah sensor tekanan yang dipasang pada setiap ban.
Sensor tekanan mempunyai sebuah transporder yang akan memancarkan gelombang atau sinyal radio dan ditangkap oleh modul TPMS.

Modul TPMS akan mengidentifikasi sinyal yang dikirimkan oleh masing-masing sensor TPMS di tiap roda sehingga modul TPMS akan mengetahui kondisi tekanan angin tiap ban secara tepat.

Jika Modul TPMS mendeteksi ada tekanan angin ban yang kurang sampai melebihi nilai yang ditentukan maka Modul TPMS akan segera memerintahkan lampu indikator TPMS di dashbord untuk menyala atau menampilkan peringatan erupa tulisan yang ditampilkan di instrument panel.

Pada TPMS direct type ini sensor tekanan biasanya diletakkan pada dua posisi, ada yang diletakkan pada dasar velg di dalam ban dan ditahan menggunakan benda seupa sabuk baja yang panjag atau ada juga sensor yang dipasang pada bagian bawah pentil ban, type ini memanfaatkan badan pentil ban sebagai antena pemancar oleh karena itu tidak boleh menggunakan tutup pentil secara sembarangan.

TPMS Indirect Type (Mengukur Perbedaan Putaran Ban)
Tipe ini tidak mengukur tekanan ban secara langsung melainkan mengukur kecepatan putaran tiap-tiap ban yang kemudian  oleh modul dapat ditentukan kondisi tekanan angin tiap ban.

TPMS tipe ini memanfaatkan wheel speed sensor yang dipakai oleh sistem ABS, ya artinya sistem ini bekerja menggunakan komponen-komponen ABS yang softwarenya sedikit mengalami modifikasi.

Sistem ABS mampu membaca dan mempelajari kecepatan tiap-tiap roda saat mobi berjalan lurus dengan kecepatan yang tetap, dari hasil pembacaan kecepatan roda tersebut sistem ABS dapat menentukan kondisi tekanan angin ban jika terjadi perbedaan putaran diantara keempat roda.

Sistem ini sangat sederhana karena tidak membutuhkan sensor tambahan yang harus dipasang di luar atau di dalam ban, otomatis biaya pembuatannya akan lebih murah. Namun sayangnya sistem ini mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya :
  • Sistem ini tidak dapat mendeteksi tekanan angin yang rendah jika hal tersebut dialami oleh kedua ban pada axle yang sama.
  • Sistem ini tidak dapat menentukan kondisi tekanan ban jika keempat ban mengalami tekanan yang kurang dalam jumlah yang sama.
Cara kerja TPMS inderct tipe yang menggunakan sistem ABS.

Jika ban kekurangan angin maka diameter ban akan berkurang sehingga ban tersebut akan berputar lebih cepat dibandingkan ban yang lainnya.

Tapi pada kebanyakan penerapan, perbedaan diameter ban akan dapat terdeteksi oleh wheel Speed sensor jika ban kehilangan berat 8 sampai 14 pound.
Tergantung pada jenis ban, diameter ban dan aspek rasio dan tingkat sensitivitas sistem ABS.

Perubahan diameter pada ban  profil rendah dengan sidewall yang kaku akan lebih kecil dibandingkan ban dengan aspek rasio yang lebih tinggi dengan sidewall yang lentur.

Akibatnya kehilangan tekanan sebesar 20 psi pada ban low profil hanya akan merubah diameter ban kurang dari 1 mm.
Sistem ABS pada umumnya tidak mampu mendeteksi perubahan diameter ban kurang dari 1 mm. Oleh karena itu sistem TPMS yang menggunakan ABS kurang sensitif jika dibandingkan dengan sistem direct TPMS yang menggunakan sensor tekanan di dalam ban.

TPMS yang menggunakan sistem ABS juga harus mempelajari ulang tanda-tanda putaran tiap roda jika ban diganti, diperbaiki atau setelah di rotasi.
Pengemudi harus menekan tombol reset yang terdapat di dashboard atau mengikuti petunjuk pada menu yang terdapat pada layar driver information.

Juga sangat penting untuk memastikan ban diberikan tekanan yang sesuai sebelum melakukan langkah kalibrasi atau jika tidak, modul tidak dapat dikalibrasi dengan tepat dan tidak dapat mendeteksi kekurangan angin ban.