Jumat, 03 Mei 2013

Piston mesin diesel

Konstruksi piston

Piston bergerak turun naik di
dalam silinder untuk melakukan
langkah hisap, kompresi, usaha,
dan buang. Fungsi utama dari
piston adalah untuk menerima
tekanan pembakaran dan meneruskannya
ke poros engkol melalui
connecting rod.
Piston terbuat dari alumunium
alloy (paduan alumunium), karena
ringan dan radiasi panas baik.

Pada piston mesin diesel tipe injeksi langsung terdapat lubang yang berfungsi sebagai ruang bakar.
Pada sebagian piston, pada kepalanya diberi heat dam dan ada juga yangpada ring slot pertama dibuat dari FRM (Fiber Reinforced Metal) yang merupakan perpaduan antara alumunium dan ceramic fiber.
Kedua cara ini bertujuan untuk mencegah perubahan bentuk piston pada groove no. 1 karena panas.
Pada beberapa piston terdapat offset dan cooling channel. Offset berfungsi untuk mencegah keausan ke satu sisi yang berlebihan. Cooling channel berfungsi untuk mendinginkan piston. Piston slap adalah benturan ke samping akibat tenaga dorong pembakaran.

Celah Piston (Celah Antara Piston dengan Silinder)

Saat piston menjadi panas akan
terjadi sedikit pemuaian dan
mengakibatkan diameternya bertambah,
maka antara silinder
dan piston dibuat celah yang
disebut piston clearance.
Pada umumnya celah piston antara
0,02 – 0,12 mm.
Bentuk piston saat dingin, diameter
atas lebih kecil dari diameter
bawah



Pegas Piston

Ring piston berfungsi untuk :
- Mencegah kebocoran selama langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

Pegas piston (piston ring) dipasang
dalam ring groove.
Ring piston terbuat dari baja
special. Pada piston terdapat 3
Buah ring piston.



1. Pegas Kompresi

Pada setiap piston terdapat 2 pegas kompresi. Pegas kompresi ini disebut
top compression ring dan second compression ring.


2. Pegas Pengontrol Oli

Pegas pengontrol oli (oil control ring) diperlukan untuk membentuk lapisan oli tipis (oil film) antara piston dan dinding silinder.
Pegas oli ini disebut third ring. Ada dua tipe pegas, integral dan segment.








3. Celah Ujung Pegas




 Pegas piston akan mengembang
bila dipanaskan. Dengan alasan
ini pada ujung ring piston harus
terdapat celah yang disebut ring
end gap.
Besarnya celah pada umumnya
adalah 0,2 – 0,5 mm pada temperatur
ruangan, dan diukur pada
10 mm dan 120 mm dari atas
silinder

Pena Piston


Pena piston (piston pin) menghubungkan
piston dengan bagian
ujung yang kecil dari connecting
rod. Dan meneruskan tekanan
pembakaran yang berlaku pada
torak ke connecting rod.
Pena piston berlubang di dalamnya
untuk mengurangi berat
yang berlebihan dan kedua
ujung ditahan oleh bushing pena
torak (piston pin boss).



Piston dan connecting rod dihubungkan dengan 4 cara yaitu :


Batang Piston

Batang piston (connecting rod)
berfungsi untuk meneruskan tenaga
yang dihasilkan oleh piston
ke crank shaft.
Bagian ujung connecting rod
yang berhubungan dengan piston
pin disebut small end, dan
yang berhubungan dengan poros
engkol adalah big end.
Pada connecting rod terdapat oil
hole yang berfungsi untuk memercikkan
oli untuk melumasi
piston