Sabtu, 04 Mei 2013

Mendorong dan menderek mobil matic


Menggunakan mobil bertransmisi matic memang lebih mudah, apalagi dengan keadaan jalanan yang sedang macet. Apalagi mobil matic sekarang banyak yang memanjakan penemudi, namun di balik itu apabila terjadi kerusakan pada mobil matic, misalkan mogok ditengah jalan kadang menimbulkan problem tersendiri. Banyak rumor yang mengatakan bahwa mobil matic tidak boleh didorong. Hal ini beredar di kalangan pengendara maupun pemilik mobil bertransmisi matic. Katanya, mobil yang menggunakan transmisi matic akan mengalami kerusakan jika dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara didorong atau diderek dalam keadaan mesin mati. Makanya, banyak pengendara yang khawatir dan akhirnya tidak menggeser mobil matic-nya saat mengalami mogok di jalan, meskipun ketika itu kondisi jalan kurang aman.
Kekhawatiran itu bermula dari pemahaman bahwa pelumasan komponen-komponen di transmisi matic sangat mengandalkan cairan hidrolis atau minyak transmisi otomatis.
Cairan hidrolis itu baru bersirkulasi ketika mesin dihidupkan. Sebab, untuk men-sirkulasikan cairan tersebut, dibutuhkan pompa hidrolik yang baru bisa bekerja pada saat mesin hidup.
Memang benar bahwa peredaran cairan hidrolis untuk melumasi komponen-komponen dalam transmisi sangat membutuhkan pompa hidrolis yang baru bekerja saat mesin hidup. Tetapi, bukan berarti transmisi akan mengalami kerusakan jika mobil dipindahkan ke tempat lain dalam keadaan mesin mati.
Apabila mengalami mogok pada mobil matic ada beberapa hal yang perlu di perhatikan.
1.Untuk sekadar didorong / digeser dari tengah jalan ke tepi jalan atau tempat yang lebih aman, tidak akan ada pengaruh apa-apa terhadap kondisi transmisi matic.
2.Untuk pemindahan mobil dengan cara diderek juga tidak berpengaruh apa-apa sepanjang penderekannya memperhatikan kecepatan dan jarak tempuh yang telah ditentukan.
3. Saat didorong atau diderek, pastikan posisi tuas transmisi pada posisi N (Netral).