Minggu, 28 April 2013

cek tekanan ban


Banyak hal sepele yang kadang tidak diperhatikan  manusia yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan kadang terjadi bukan disebabkan oleh kesrusakan besar pada mesin atauakibat bencana alam, tetapi oleh hal kecil yang banyak orang meremehkannya. Contoh paling mudah adalah mengecek tekanan ban secara rucin. Pengecekan rutin idealnya paling tidak dua minggu sekali. banyak sekali pemilik mobil yang meremehkan hal ini.
Setelah memilih ban untuk mobil makafaktor lain yang perlu diperhatikan adalah tekanan ban. Hal ini sangat berpengaruh pada keadaan mobil dan keselamatan berkendara. Tekanan ban yang tidak sama antara satu dan yang lainnya dapat mengakibatkan salah satu ban pecah akibat tidak seimbangnya beban. halini dapat terjadi pada saat mobil melaju dengan kencang. Tentunya dengan kecepatan yang tinggi dan mengalami pecah ban maka kecelakaan dapat berakibat fatal. Selain pecah ban dengan tekanan ban yang tidak seimbang dapat mengakibatkan handling menjadi kacau.

Untuk menghindari kecelakaan,  sebaiknya melakukan pengecekan tekanan ban secara rutin minimal dua minggu sekali. Jangan meremehkan hal ini, karena resikonya terlalu besar. Waktu yang dibutuhkan kadang tidak sampai 5 menit.
Alasan lain untuk melakukan pengecekan rutin tekanan ban adalah menjaga kondisi ban sehingga lebih awet. Tekanan ban yang kurang terlebih lagi jika mobil sering melewati jalan berlubang akan merusak ban dengan cepat. Ban yang rusak akan mempengaruhi kenyamanan saat berkendara karena ban yang sudah tidak rata permukaannya akan menghasilkan suara saat bergesekan dengan aspal dan membuat rasa tidak nyaman di dalam kabin.
Produsen biasanya telah melakukan riset tentang kondisi jalan di Indonesia untuk tekanan ban yang sesuai. Isilah angin sampai tekanan yang sesuai dengan standar untuk meminimalisir kerusakan pada ban. Tekanan ban yang biasa digunakan adalah berkisar pada 30-32psi. Biasanya produsen dan dealer ban akan memberikan saran untuk melakukan pengecekan tekanan ban rutin.
Banyak sekali ban mobil di Indonesia yang cepat kehilangan tekanan ban karena mereka mengisi angin dipinggir jalan yang mengandung air. Hal ini disebabkan kompresor yang digunakan terisi air sehingga cipratan air dapat masuk kedalam ban saat pengisian angin. Adanya air dalam ban dapat mengurangi tekanan ban secara cepat karena saat udara panas, terutama saat mobil di parkir dibawah terik matahari, air dalam ban akan menguap.
Solusi untuk mengatasi masalah air dalam ban adalah mengisi angin dengan nitrogen yang merupakan gas murni. Saat diisi dengan gas murni, maka tidak akan terjadi penguapan air yang akan mengurangi tekanan ban secara signifikan. Mengisi angin dengan gas nitrogen akan membuat tekanan ban stabil lebih lama dan membuat ban lebih awet, walaupun biaya mengisi anginnya lebih mahal.
Selain tekanan ban, ban bisa cepat rusak akibat tidak benarnya balancing dan spooring.Jalanan di Indonesia biasanya membuat balancing mobil cepat berubah yang membuat umur ban menjadi pendek. Pengecekan rutin terhadap balancing dan spooring mobil sangat penting untuk dilakukan saat mobil telah mencapai jarak tempuhan 20.000-25.000 km.
Selain itu, jenis jalan yang dilalui juga berpengaruh terhadap kondisi ban. Kontur jalanan beton yang lebih kasar dapat merusak ban dengan cepat akibat gesekan yang mengikis ban.