Selasa, 23 Oktober 2018

Cara Mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor


Cara Mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor

Saputranett – Seperti komponen lain pada sepeda motor, peredam kejut atau shockbreaker belakang pada sepeda motor juga memiliki masa pakai. Memang tidak ada patokan pasti berdasarkan apa, karena semua balik lagi tergantung dari pemakaian pengendara serta kondisi jalan yang sering dilalui. Meski demikian, sebaiknya pemilik motor mulai melakukan pengecekan saat motornya sudah memasuki usia pakai di atas dua tahun lebih. Shockbreaker ini memang masuk dalam kategori komponen slow moving yang artinya masa penggunaannya jauh lebih lama, tapi bukan berarti bisa terus-menerus dipakai.
Cara Mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor

Dari sisi pemakaian peredam kejut belakang lebih sering bekerja ekstra, karena hampir seluruh berat motor dan pengendara bertumpu pada suspensi belakang. Karena itu, bila motor sudah cukup lama dipakai, ada baiknya pemilik mulai melungkan waktu untuk melihat kondisi peredam kejut.

Lalu bagaimana Cara Mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor? Nah, berikut ini sedikit tips cara mudah untuk mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor yang bisa sendiri tanpa perlu repot ke bengkel.

Cara pertama yang dilakukan adalah melakukan pemantauan pada kondisi fisik shockbreaker belakang, fokusnya untuk melihat apakah ada rembesan oli yang menandakan kebocoran, bila ada maka dalam jangka waktu tertentu wajib diganti.

Kemudian, cara yang kedua langsung mengetesnya dan hasilnya akan lebih baik bila dilakukan berboncengan. Saat melintasi jalan yang banyak polisi tidur akan terasa, apakah shockbreaker banyak goyang dan berayun atau tidak. Bila ritme ayunnya cukup banyak, bisa dipastikan bahwa hanya per-nya saja yang bekerja sementara komponen peredam lain sudah tak berfungsi.

Demikian sedikit tips cara mudah untuk mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Motor yang bisa sendiri tanpa perlu repot ke bengkel. Semoga bermanfaat ya...  Salam otomotif..