Jumat, 22 Maret 2013

Sistem rem



Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan [memperlambat] dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai perangkat keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.
Dewasa ini menurut para ahli permobilan, rem adalah merupakan kebutuhan sangat penting untuk keamanan kendaraan dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

Prinsip rem

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan [tidak dihubungkan] dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak.
Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis [energi gerak] untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman [braking efect] diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. 
 
Macam-macam rem:

  1. Rem kaki [foot brake] digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
  2. Rem parkir [parking brake] digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
  3. Rem tambahan [auxiliary brake] digunakan pada kombinasi rem biasa [kaki] yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Selanjutnya adakalanya engine brake digunakan untuk menurunkan kecapatan kendaraan breaking effect [reaksi pengereman] ditimbulkan oleh tekanan putaran dari mesin itu sendiri tidak ada peralatan khusus yang diperlukan.