Mesin yang sehat menjadi idaman pemilik mobil. Salah satu paramater mesin sehat adalah responsif apabila ditekan pedal gas. Paling enak,
begitu gas diinjak dapur pacu mobil merespon dengan amat maksimal.
Pengendara pasti mengeluh bila mesin terasa tak bertenaga. Bukan hanya
karena mesin payah, tapi praktis gejala semacam ini juga menunjukkan
konsumsi bahan bakar yang boros.
Pada umumnya, salah satu
yang menyebabkan kondisi ini adalah adanya kebocoran kompresi mesin.
Kompresi yang normal akan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal.
Kompresi menjadi tidak normal ketika terdapat kebocoran. Kebocoran
dapat menyebabkan kompresi mesin menurun sehingga output yang
dihasilkan mesin pun kecil.
Diantara beberapa kemungkinan
yang dapat menyebabkan kebocoran adalah kerusakan pada ring piston.
Komponen yang terletak di dalam mesin ini dapat tergores (aus), atau
kotor. Hubungan antara kondisi ring piston dan kebocoran mesin sangat
kuat mengingat ring piston memegang peranan penting dalam menjaga
kerapatan antara piston dan dinding silinder.
Dengan
kerapatan ini, ring piston akan mencegah terlalu banyaknya campuran
bahan bakar dan udara masuk ke ruang oli. Ini perlu dicegah karena bila
terlalu banyak masuk ke ruang oli, akan menyebabkan tekanan kompresi
mesin menurun.
Bila merasakan tenaga mesin yang lemah
disertai gejala-gejala seperti di atas, maka coba fokuskan perhatian ke
masalah kompresi. Caranya:
- Lakukan tes tekanan kompresi. Ada
alat khusus yang bisa digunakan yang bisa menunjukkan standar tekanan
kompresi yang diijinkan oleh masing-masing kendaraan. Bila tekanan
kompresi ternyata di bawah standar, langkah selanjutnya adalah
menemukan penyebab masalah kompresi.
- Hubungan antara kompresi
dan kerusakan ring piston dapat diketahui dengan cara menambahkan oli
ke dalam silinder pada saat melakukan tes kompresi. Tes ini perlu
dilakukan mengingat penyebab kompresi bocor tidak hanya kerusakan pada
ring piston. Bisa juga disebabkan oleh seal katup dan katupnya aus;
paking silinder head (gasket) tidak dapat merapatkan blok silinder dan
silinder head. Apabila, kompresi naik setelah ditambahkan oli, maka
penyebab utamanya hanya dua: dinding silinder dan ring piston.
Bila sudah terbukti ring piston rusak, solusi satu-satunya adalah overhaul.
Sebetulnya, masalah di atas dapat di hindari. Yaitu, dengan
melakukan perawatan rutin. Terutama, yang terkait dengan oli mesin dan
sistem pendinginan mesin (air radiator). Oli harus diperiksa dan
diganti secara rutin. Pergantian oli tergantung pada tipe yang
digunakan. Bisa setiap 5.000 km, 10.000 km dst. Tergantung rekomendasi
produsen oli. Kuantitas dan kualitas oli juga harus diperiksa. Harus
diantara garis E – F. Lebih save bila berada di posisi F.
Begitu juga air radiator. Kuantitas dan kulitasnya harus dijaga. Jangan
sampai timbul korosi berlebihan yang dapat menghambat proses
pendinginan mesin.
Sabtu, 27 April 2013
ring piston lemah performa payah
Date - 10.39
trouble shooting
Share this
Related Articles :
Terbaru
Ads
Kategori
Popular
-
Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor...
-
Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM. Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini ...
-
- Periksa jumlah bahan bakar - periksa pompa bahan bakar pada mesin EFI/ injeksi suara pompa biasanya terdengar. Apabila tidak terdengar n...
-
Fungsi - Penghubung poros propeler terhadap poros output transmisi , sambungan stir dan poros penggerak roda sesuai dengan sudut yang terja...