1. Pemahaman Mengenai Cara Kerja Transmisi Matic
Sebelum membeli sebuah kendaraan roda empat bertransmisi automatic, konsumen
perlu memahami mekanisme untuk mengemudikannya, terutama persneling yang
berbeda dengan yang bertransmisi manual. Kesamaannya terletak pada Gigi atau
Persneling R, untuk mundur dan N, untuk posisi netral. Kendaraan konvensional
atau manual memiliki tuas perneling berdasarkan tingkat percepatan mesin,
biasanya terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan Reverse (laju mundur). Sementara
pada versi matic hanya terdiri dari P, R, N, dan D, dengan variasi pilihan
disediakan pada posisi D.
Tuas persneling diposisikan pada P kondisi berkendara saat parkir. R
digunakan ketika ingin memundurkan mobil. N sama dengan netral pada transmisi
manual. Untuk drive atau laju ke depan, biasanya mobil masa kini dilengkapi
dengan 4 fungsi tingkat percepatan plus 1 fitur kendali, yaitu ;
a. D, posisi tuas transmisi pada saat mobil melaju di jalanan datar.
b. D3, posisi tuas transmisi untuk melaju dengan kecepatan di atas D.
c. D2, posisi tuas transmisi ketika kendaraan menanjaki jalanan dengan
kemiringan di bawah 30 derajat.
d. D1 atau L, untuk mengemudi saat mobil menaiki tanjakan lebih dari 30
derajat.
e. Overdrive, fitur pengendalian berupa tombol, yang secara otomatis memberikan
instruksi pada untuk pindah tingkat kecepatan atau transmisi jika putaran mesin
lebih tinggi dari sebelumnya.
2. Servis Berkala
Sama halnya dengan mobil bertransmisi manual, perawatan secara berkala juga
diharuskan untuk kendaraan jenis matic. Penting untuk mengikuti instruksi
servis berkala yang direkomendasikan oleh produsen. Selain untuk up-date
kondisi kendaraan, juga diwajibkan oleh setiap aturan garansi mesin yang
diberikan oleh produsen.
3. Penggantian Oli Transmisi
Untuk memelihara kondisi paket transmisi otomatisnya, lakukan penggantian
oli secara teratur dan kontinyu setiap 25.000 km dan maksimal 50.000 km.
Pakailah pelumas transmisi yang dianjurkan produsen mobil. Rentang waktu
penggantian oli didasarkan pada jenis pelumas yang dipakai dan berat atau
ringannya medan yang sering dilalui saat berkendara.
4. Deteksi Dini pada Valve dan Oli Transmisi
Masalah yang paling sering dialami adalah kebocoran atau kerusakan gasket
transmisi. Oleh karenanya perlu dideteksi secara dini. Kebiasaan mengemudi
kendaraan manual sering terbawa saat berada di belakang kemudi mobil matic.
Pemindahan tuas yang kasar dan sentakan gas dapat menyebabkan valve rusak serta
kebocoran tersebut.
5. Mengganti Oli Transmisi setelah Mengemudi dalam Keadaan Banjir
Jika terpaksa dan tidak dapat dihindari untuk mengemudi kendaraan melewati
genangan air dan banjir atau lama diguyur hujan, maka perlu mengganti sesegera
mungkin oli transmisi, karena kemungkinan besar air merembes ke dalam gearbox.
Kemacetan gear atau transmisi merupakan dampak buruk karena mengabaikannya.
6. Pengecekan Kinerja Transmisi
Kinerja transmisi dapat dicek sendiri oleh setiap pengguna mobil matic.
Tempatkan tuas transmisi pada posisi D atau R, setelah itu rem dilepas. Mobil
akan langsung bergerak jika tidak ada masalah pada system transmisi.
7. Pemakaian Sesuai Kondisi Berkendara
Pemakaian tiap tingkatan transmisi harus disesuaikan dengan kondisi
berkendara. Ketidaksesuaian yang sering terjadi, antara transmisi dan kondisi
jalanan, akan mengakibatkan valve cepat aus dan rusak. Beban atau traksi yang
tidak seimbang dengan putaran mesin berdampak pada penurunan kinerja mesin.
8. Kebiasaan Berkendara yang Baik untuk Transmisi Matic
Semua masalah pada kendaraan matic dapat dicegah. Membiasakan diri untuk mengendarainya
secara baik dan benar adalah cara yang tidak tergantikan. Perhatikan kondisi
jalan dan sesuaikan tingkat persnelingnya. Sebelum mengemudi, diusahakan agar
selalu membuat diri anda nyaman sehingga konsentrasi tetap terjaga sampai
tempat tujuan. Jika delapan point yang adalah pembahasan mengenai tips merawat
mobil matic diterapkan, maka anda akan meminimalisir dampak buruk atau
kerusakan pada kendaraan.
Minggu, 28 April 2013
pemahaman dan perawatan transmisi matic
Share this
Related Articles :
Terbaru
Ads
Kategori
Popular
-
Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor...
-
Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM. Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini ...
-
- Periksa jumlah bahan bakar - periksa pompa bahan bakar pada mesin EFI/ injeksi suara pompa biasanya terdengar. Apabila tidak terdengar n...
-
Fungsi - Penghubung poros propeler terhadap poros output transmisi , sambungan stir dan poros penggerak roda sesuai dengan sudut yang terja...