Kamis, 02 Mei 2013

BOOSTER REM

Booster berfungsi untuk melipat gandakan (2 sampai 4 kali) daya penekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh.
Contoh :
Bila pedal rem ditekan dengan gaya 40 kg, gaya ini diperbesar oleh tuas pedal menjadi 200 kg untuk menekan booster. Misalkan besarnya vakum pada booster adalah 500 mm.Hg, gaya output yang dihasilkan adalah 410 kg.

Prinsip kerja boster rem
Bila vakum bekerja pada kedua sisi piston, maka piston akan terdorong ke kanan oleh pegas. Bila tekanan atmosfir masuk ke ruang A, maka piston bergerak ke kiri menekan pegas karena adanya perbedaan tekanan, menyebabkan batang piston menekan piston master silinder.

konstruksi boster rem

- Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum (diesel) atau intake manifold (bensin) melalui check valve.
- Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya memungkinkan
udara mengalir dari booster ke vacuum pump.
- Ruang booster terbagi menjadi dua bagian oleh diapragm yaitu constant pressure chamber dan variable pressure chamber.
- Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vacum valve.
- Valve operating rod dihubungkan ke pedal rem.

cara kerja boster rem 

- Ketika Pedal Rem Belum Ditekan

air valve tertarik ke kanan oleh
air valve return spring bertemu
dengan control valve sehingga
tertutup, dan udara luar tidak
bisa masuk ke variable pressure
chamber. Vacum valve terbuka
menyebabkan terjadinya kevakuman
pada constant dan variable
pressure chamber. Piston
terdorong ke kanan oleh pegas
diapragma


- Ketika Pedal Rem Ditekan

valve operating rod mendorong
air valve dan control valve, menyebabkan
vacum valve tertutup
dan air valve terbuka. Hal ini menyebabkan
udara luar masuk ke
variable pressure chamber.
Perbedaan tekanan antara variable
dan constant pressure
chamber menyebabkan piston
bergerak ke kiri.